Selasa, 01 November 2011
Tari gandrung
Wisatanesia.com-Gandrung Banyuwangi adalah salah satu jenis tarian yang berasal dari Banyuwangi Kata ""Gandrung"" diartikan sebagai terpesonanya masyarakat Blambangan yang agraris kepada Dewi Sri sebagai Dewi Padi yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat Tarian Gandrung Banyuwangi dibawakan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat setiap habis panen. Kesenian ini masih satu genre dengan seperti Ketuk Tilu di Jawa Barat, Tayub di Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian barat, Lengger di wilayah Banyumas dan Joged Bumbung di Bali, dengan melibatkan seorang wanita penari profesional yang menari bersama-sama tamu (terutama pria) dengan iringan musik (gamelan).
Gandrung merupakan seni pertunjukan yang disajikan dengan iringan musik khas perpaduan budaya Jawa dan Bali.Tarian dilakukan dalam bentuk berpasangan antara perempuan (penari gandrung) dan laki-laki (pemaju) yang dikenal dengan "paju" Bentuk kesenian yang didominasi tarian dengan orkestrasi khas ini populer di wilayah Banyuwangi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, dan telah menjadi ciri khas dari wilayah tersebut, hingga tak salah jika Banyuwangi selalu diidentikkan dengan gandrung. Kenyataannya, Banyuwangi sering dijuluki Kota Gandrung dan patung penari gandrung dapat dijumpai di berbagai sudut wilayah Banyuwangi.
Gandrung sering dipentaskan pada berbagai acara, seperti perkawinan, pethik laut, khitanan, tujuh belasan dan acara-acara resmi maupun tak resmi lainnya baik di Banyuwangi maupun wilayah lainnya. Menurut kebiasaan, pertunjukan lengkapnya dimulai sejak sekitar pukul 21.00 dan berakhir hingga menjelang subuh (sekitar pukul 04.00). Menurut catatan sejarah, gandrung pertama kalinya ditarikan oleh para lelaki yang didandani seperti perempuan dan, menurut laporan Scholte (1927), instrumen utama yang mengiringi tarian gandrung lanang ini adalah kendang. Pada saat itu, biola telah digunakan.
Namun demikian, gandrung laki-laki ini lambat laun lenyap dari Banyuwangi sekitar tahun 1890an, yang diduga karena ajaran Islam melarang segala bentuk transvestisme atau berdandan seperti perempuan. Namun, tari gandrung laki-laki baru benar-benar lenyap pada tahun 1914, setelah kematian penari terakhirnya, yakni Marsan. Menurut sejumlah sumber, kelahiran Gandrung ditujukan untuk menghibur para pembabat hutan, mengiringi upacara minta selamat, berkaitan dengan pembabatan hutan yang angker. Gandrung wanita pertama yang dikenal dalam sejarah adalah gandrung Semi, seorang anak kecil yang waktu itu masih berusia sepuluh tahun pada tahun 1895. Menurut cerita yang dipercaya, waktu itu Semi menderita penyakit yang cukup parah.
Segala cara sudah dilakukan hingga ke dukun, namun Semi tak juga kunjung sembuh. Sehingga ibu Semi (Mak Midhah) bernazar seperti “Kadhung sira waras, sun dhadekaken Seblang, kadhung sing yo sing” (Bila kamu sembuh, saya jadikan kamu Seblang, kalau tidak ya tidak jadi). Ternyata, akhirnya Semi sembuh dan dijadikan seblang sekaligus memulai babak baru dengan ditarikannya gandrung oleh wanita. Tradisi gandrung yang dilakukan Semi ini kemudian diikuti oleh adik-adik perempuannya dengan menggunakan nama depan Gandrung sebagai nama panggungnya.
Kesenian ini kemudian terus berkembang di seantero Banyuwangi dan menjadi ikon khas setempat. Pada mulanya gandrung hanya boleh ditarikan oleh para keturunan penari gandrung sebelumnya, namun sejak tahun 1970-an mulai banyak gadis-gadis muda yang bukan keturunan gandrung yang mempelajari tarian ini dan menjadikannya sebagai sumber mata pencaharian di samping mempertahankan eksistensinya yang makin terdesak sejak akhir abad ke-20..Wisata Indonesia Surga Dunia
Gandrung merupakan seni pertunjukan yang disajikan dengan iringan musik khas perpaduan budaya Jawa dan Bali.Tarian dilakukan dalam bentuk berpasangan antara perempuan (penari gandrung) dan laki-laki (pemaju) yang dikenal dengan "paju" Bentuk kesenian yang didominasi tarian dengan orkestrasi khas ini populer di wilayah Banyuwangi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, dan telah menjadi ciri khas dari wilayah tersebut, hingga tak salah jika Banyuwangi selalu diidentikkan dengan gandrung. Kenyataannya, Banyuwangi sering dijuluki Kota Gandrung dan patung penari gandrung dapat dijumpai di berbagai sudut wilayah Banyuwangi.
Gandrung sering dipentaskan pada berbagai acara, seperti perkawinan, pethik laut, khitanan, tujuh belasan dan acara-acara resmi maupun tak resmi lainnya baik di Banyuwangi maupun wilayah lainnya. Menurut kebiasaan, pertunjukan lengkapnya dimulai sejak sekitar pukul 21.00 dan berakhir hingga menjelang subuh (sekitar pukul 04.00). Menurut catatan sejarah, gandrung pertama kalinya ditarikan oleh para lelaki yang didandani seperti perempuan dan, menurut laporan Scholte (1927), instrumen utama yang mengiringi tarian gandrung lanang ini adalah kendang. Pada saat itu, biola telah digunakan.
Namun demikian, gandrung laki-laki ini lambat laun lenyap dari Banyuwangi sekitar tahun 1890an, yang diduga karena ajaran Islam melarang segala bentuk transvestisme atau berdandan seperti perempuan. Namun, tari gandrung laki-laki baru benar-benar lenyap pada tahun 1914, setelah kematian penari terakhirnya, yakni Marsan. Menurut sejumlah sumber, kelahiran Gandrung ditujukan untuk menghibur para pembabat hutan, mengiringi upacara minta selamat, berkaitan dengan pembabatan hutan yang angker. Gandrung wanita pertama yang dikenal dalam sejarah adalah gandrung Semi, seorang anak kecil yang waktu itu masih berusia sepuluh tahun pada tahun 1895. Menurut cerita yang dipercaya, waktu itu Semi menderita penyakit yang cukup parah.
Segala cara sudah dilakukan hingga ke dukun, namun Semi tak juga kunjung sembuh. Sehingga ibu Semi (Mak Midhah) bernazar seperti “Kadhung sira waras, sun dhadekaken Seblang, kadhung sing yo sing” (Bila kamu sembuh, saya jadikan kamu Seblang, kalau tidak ya tidak jadi). Ternyata, akhirnya Semi sembuh dan dijadikan seblang sekaligus memulai babak baru dengan ditarikannya gandrung oleh wanita. Tradisi gandrung yang dilakukan Semi ini kemudian diikuti oleh adik-adik perempuannya dengan menggunakan nama depan Gandrung sebagai nama panggungnya.
Kesenian ini kemudian terus berkembang di seantero Banyuwangi dan menjadi ikon khas setempat. Pada mulanya gandrung hanya boleh ditarikan oleh para keturunan penari gandrung sebelumnya, namun sejak tahun 1970-an mulai banyak gadis-gadis muda yang bukan keturunan gandrung yang mempelajari tarian ini dan menjadikannya sebagai sumber mata pencaharian di samping mempertahankan eksistensinya yang makin terdesak sejak akhir abad ke-20..Wisata Indonesia Surga Dunia
Senin, 24 Oktober 2011
biodata kim bum pemeran So Yi Jung
biodata kim bum pemeran So Yi Jung
kim bum so yi jung BBF (boys before flower)
kim bum so yi jung BBF (boys before flower)
Biodata Kim Bum Pemeran So Yi Jung — Boys Before Flowers :
Nama Populer : Kim Bum
Nama Lengkap : Kim Sang Bum
Profesi: Aktor
Tanggal Lahir : 7 Juli 1989
Tinggi Badan : 181 cm
Berat Badan : 63 kg
Zodiak : Cancer
Agensi : EYAGI Entertainment
Pendidikan : Jungang University (Movie and Theater Department)
Sinetron yang dibintangi Kim Bum
Dream (SBS) (SBS, 2009)
Boys Before Flowers (KBS2, 2008) (played the role of So Yi-jung)
East of Eden (MBC, 2008)
Unstoppable High Kick (MBC, 2006)
Outrageous Women (MBC, 2006)
Kim Bum (lahir di Korea Selatan, 7 Juli 1989; umur 20 tahun) adalah aktor asal Korea Selatan. Ia berperan sebagai So Yi Jung dalam serial televisi Boys Before Flowers BBF. Ia juga bermain dalam beberapa film seperti I Like it Hot (2007) dan Death Bell (2008).
love you KIM BUM
kim bum so yi jung BBF (boys before flower)
kim bum so yi jung BBF (boys before flower)
Biodata Kim Bum Pemeran So Yi Jung — Boys Before Flowers :
Nama Populer : Kim Bum
Nama Lengkap : Kim Sang Bum
Profesi: Aktor
Tanggal Lahir : 7 Juli 1989
Tinggi Badan : 181 cm
Berat Badan : 63 kg
Zodiak : Cancer
Agensi : EYAGI Entertainment
Pendidikan : Jungang University (Movie and Theater Department)
Sinetron yang dibintangi Kim Bum
Dream (SBS) (SBS, 2009)
Boys Before Flowers (KBS2, 2008) (played the role of So Yi-jung)
East of Eden (MBC, 2008)
Unstoppable High Kick (MBC, 2006)
Outrageous Women (MBC, 2006)
Kim Bum (lahir di Korea Selatan, 7 Juli 1989; umur 20 tahun) adalah aktor asal Korea Selatan. Ia berperan sebagai So Yi Jung dalam serial televisi Boys Before Flowers BBF. Ia juga bermain dalam beberapa film seperti I Like it Hot (2007) dan Death Bell (2008).
love you KIM BUM
janga menyerah
Lirik Chord D'Masiv | Jangan Menyerah
lirik Chord Kunci Gitar Lagu D'Masiv Judul Jangan Menyerah
D'Masiv | Jangan Menyerah
Intro: F G Am F G C
F G Am F G C
F G Am
Tak ada manusia
F G Am
Yang terlahir sempurna
F G Am
Jangan kau sesali
F G C
Segala yang telah terjadi
F G Am
Kita pasti pernah
F G Am
Dapatkan cobaan yang berat
F G Am
Seakan hidup ini
F G C
Tak ada artinya lagi
Reff:
F G Am
Syukuri apa yang ada
F G C
Hidup adalah anugerah
F G Am
Tetap jalani hidup ini
F G C
Melakukan yang terbaik
Intro: F G Am
F G C
Reff2:
F G Am
Tuhan pasti kan menunjukkan
F G C
Kebesaran dan kuasanya
F G Am
Bagi hambanya yang sabar
F G C
Dan tak kenal Putus asa
Interlude: F G Am F G C F G Am
F G C
lirik Chord Kunci Gitar Lagu D'Masiv Judul Jangan Menyerah
D'Masiv | Jangan Menyerah
Intro: F G Am F G C
F G Am F G C
F G Am
Tak ada manusia
F G Am
Yang terlahir sempurna
F G Am
Jangan kau sesali
F G C
Segala yang telah terjadi
F G Am
Kita pasti pernah
F G Am
Dapatkan cobaan yang berat
F G Am
Seakan hidup ini
F G C
Tak ada artinya lagi
Reff:
F G Am
Syukuri apa yang ada
F G C
Hidup adalah anugerah
F G Am
Tetap jalani hidup ini
F G C
Melakukan yang terbaik
Intro: F G Am
F G C
Reff2:
F G Am
Tuhan pasti kan menunjukkan
F G C
Kebesaran dan kuasanya
F G Am
Bagi hambanya yang sabar
F G C
Dan tak kenal Putus asa
Interlude: F G Am F G C F G Am
F G C
Senin, 17 Oktober 2011
Sabtu, 15 Oktober 2011
Langganan:
Postingan (Atom)